Langit biru dan awan putih ketika pagi adalah alasan kuat mengapa aku masih bertahan hidup di bumi, aku berjalan di atas terjalnya dunia, dan berbicara di antara ribuan orang tuli, termasuk Ibu Bapakku sendiri, mereka tak pernah mendengarkan apa yang aku utarakan, aku memohon ribu ampun kepada Illahi Robbi, aku tak menyesali di turunkan ke dunia ini, aku tak menyesal mempunyai orang tua seperti mereka, namun aku lelah selalu tercap sok tahu dan terpojok salah.
“Bu… Bu!”
“Iya Pak”
“Tanah kita laku, bu! Tanah kita jadi di beli para pengusaha buat apartemen”
“Wah, rezeki nomplok tuh Pak!”
“Iya Bu, sawah kita rata sekarang! Tanahnya jadi uang bu, uang!”
Terdengar suara mereka tertawa puas dengan rezeki yang menurutku tak pantas untuk disyukuri seketika temperatur badanku menjadi panas sekaligus menggigil, aku bergidik ketakutan mendengar kebahagian mereka. Menurutku, mereka sangat keterlaluan, aku tak mampu menahan emosiku, aku bangkit dari kamar, dan buyarkan tawa mereka.
“Bu, Pak! Kenapa harus jual sawah?”
“Halah! Kamu tahu apa! Toh nanti kamu juga kebagian, malah kayanya bakal dihabisin buat kepentingan kamu, kamu ga usah banyak nanya!”
“Iya, Mas! Ini rezeki nomplok buat kita, katanya kamu mau jadi dokter!”
“Bu, Pak! Sawah di Indonesia, makin jarang. Ib
... baca selengkapnya di Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 06 Januari 2015
Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Laman
Popular Posts
-
03 Januari 2006 – 11:00 (Andrie Wongso) Diposting oleh: Editor Action & Wisdom Motivation Training Dalam perjalanan hidup Jendera...
-
“Anginnya sejuk, Yah. Tempat apa ini?” “Ini namanya Pantai, Nak.” “Pantai apa, Yah?” “Namanya Pantai Ujung” “O, ujungnya yang mana, Yah?...
-
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : BIDADARI DUA MUSIM Tiba-tiba satu bayangan putih berkel...
-
Pernahkah Anda memiliki suatu keinginan tetapi tidak kunjung tercapai? Apa yang Anda rasakan? Marah pada diri sendiri? Menyalahkan keadaan? ...
-
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito PEREMPUAN TUA BERWAJAH SETAN itu memacu kuda penarik gerobak sekenc...
-
Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama an...
-
Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. D...
-
“Berapa biayanya, Dokter Lim?” tanya Rain. “50 ribu,” jawab Dr Limbad sambil tersenyum. Joe mengangkat alisnya. Rain kemudian mengeluarkan s...
-
Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba...
Archives
-
▼
2015
(117)
-
▼
Januari
(30)
- SedekAH membawa berkAH untuk semuanyAH?. AH? AH? AH
- Belajarlah untuk Selamanya
- Ayah
- I’m Sure, I Can Do It!
- Kebiasaan Yang Diulang
- Rahasia Anti Frustasi: ?Semeleh?
- Bangkitkan Semangat Mencapai Kemakmuran Dengan Visi
- Anak Anjing
- 5 Fakta Sukses
- Terima Kasih Sahabatku
- Karena di Atas Langit Masih Ada Langit
- Sertifikasi Trainer
- Menulis untuk Menyembuhkan
- I’m Sure, I Can Do It!
- Kho Ping Hoo - BKS#16 - Si Tangan Sakti
- Xin Shi yang Cantik
- Wiro Sableng #93 : Lembah Akhirat
- Chatting Dengan Tuhan
- Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda
- Wiro Sableng #157 : Nyawa Titipan
- Pengorbanan Cinta Sejati
- Berlian
- Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap
- Tetap Optimis dan Eksis di Masa Krisis
- Pahlawan Kecilku
- 10 Tips Meningkatkan Daya Kreativitas
- Karet Gelang
- Wiro Sableng #5 : Neraka Lembah Tengkorak
- Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1)
- Jangan Ikut-ikutan
-
▼
Januari
(30)
Product Category
- BATIK COUPLE (21)
- JEPARA FURNITURE (11)
- SILVER RING COUPLE (21)
0 komentar:
Posting Komentar